.
 

Puisi Baru

Puisi Indonesia baru disebut juga puisi Indonesia modern. Sesuai dengan masyarakat baru. Puisi Indonesia modern mengedepankan pikiran, gagasan, perasaan orang pada masa kini.

Puisi Indonesia baru tidak dapat dipisahkan dari puisi lama sama sekali karena masih ada hubungan kesejajaran. Sastra yang baru merupakan tanggapan (response) sastra lama. Begitu juga puisi Indonesia baru merupakan tanggapan terhadap puisi Indonesia lama.


Puisi lama sangat terikat pada aturan-aturan yang ketat, yang mutlak. Dalam arti, aturan-aturan itu tidak boleh diubah atau tidak boleh dilanggar. Seperti halnya, bentuk syair dan pantun, pola sajak akhir syair harus a – a – a – a dan pantun harus berpola sajak akhir a – b – a – b.

Dalam puisi baru aturan-aturan itu dapat diperlonggar meskipun masih ada pola sajak akhir. Begitu juga, pembaitannya puisi baru menjadi lebih longgar. Dalam puisi lama tidak ada bait sajak yang gasal, dalam puisi baru ada bait sajak 3 baris, 5 baris, atau 9 baris.

Puisi Indonesia baru (modern) berkembang sejak 1920 hingga sekarang. Sesuai dengan perkembangan kesusastraan dan zaman, bentuk dan muatan puisi Indonesia baru selalu berkembang. Dengan demikian, jenis-jenis puisi Indonesia baru menjadi beragam-ragam.

Pada umumnya, puisi Indonesia baru dibagi menjadi angkatan-angkatan dan periode-periode, sebagai berikut:
1. Periode angkatan Pra-Pujangga Baru: 1920 – 1933
2. Periode Pujangga Baru: 1933 – 1942
3. Periode Angkatan 45: 1942 – 1955
4. Periode 1955 – 1970 (oleh Jassin disebut angkatan 66)
5. Periode 1970 – 1990

Dalam kurun waktu 1920-1996 ini berkembang jenis-jenis puisi Indonesia baru, soneta, balada, puisi bebas, pantun modern, puisi bergaya mantera, puisi cerita, puisi magis, distikon, tarzina, kuatrin, kuint, sektet, septina, stanza, ode, himne, elegi, epigram, satire, romance.

Puisi baru menurut jumlah baris puisi:
1. Distikon adalah puisi baru yang tiap baitnya berjumlah 2 baris
2. Tarzina adalah puisi baru yang tiap baitnya berjumlah 3 baris
3. Kuatrin adalah puisi baru yang tiap baitnya berjumlah 4 baris
4. Kuint adalah puisi baru yang tiap baitnya berjumlah 5 baris
5. Sektet adalah puisi baru yang tiap baitnya berjumlah 6 baris
6. Septina adalah puisi baru yang tiap baitnya berjumlah 7 baris
7. Stanza adalah puisi baru yang tiap baitnya berjumlah 8 baris

Puisi baru menurut isi/makna puisi:
• Ode adalah sajak yang isinya mengandung pujian kepada seseorang, suatu bangsa, atau sesuatu yang dianggap mulia
• Himne adalah sajak pujian kepada Tuhan yang Mahakuasa
• Elegi adalah sajak yang berisi duka nestapa
• Epigram adalah sajak yang berisi tentang ajaran moral
• Satire adalah sajak yang isinya mengecam, mengejek dengan kasar
• Romance adalah sajak yang berisi tentang cinta kasih
• Balada adalah sajak yang berisi cerita atau kisah yang mungkin terjadi atau hanya khayalan penyairnya saja

• Puisi periode 1955-1970 masih meneruskan juga puisi liris Angkatan 45, tetapi pada periode itu muncul puisi balada. Balada ini digemari oleh para penyair muda pada waktu itu. Puisi balada ini berasaldari Barat (Inggris). Penyair yang pertama kali mempergunakan nama balada adalah W.S. Rendra.
• Pada periode 1970-1990 timbul puisi (bergaya) mantera yang dipelopori oleh Sutardji Calzoum Bachri. Puisi mantera ini untuk menguasai dunia gaib, untuk konsentrasi, dan mendekatkan diri kepada tuhan. Akan tetapi juga untuk melukiskan bahan atau masalah-masalah lain.
Puisi-puisi Periode tahun 1950-an:
1. Rendra
2. Ramadhan K.H.
3. Ajip Rosidi
4. Subagio Sastrowardoyo
5. Teoti Heraty
6. Wing Karjo
7. Toto Sodarto Bachtiar
8. Rachmat Djoko Pradopo
9. Soeparwoto Wiraatmaja

Puisi-puisi Periode tahun 1960-1980:
1. Goenawan Mohamad
2. Taufiq Ismail
3. Sapardi Djoko Damono
4. Hartoyo Andangjaya
5. Sutardji Calzoum Bachri
6. Abdul Hadi W.M.
7. Yudhistira Adinugraha Massardi
8. Apip Mustofa
9. Piek Ardiyanto Supriyadi
10. Linus Suryadi Ag.
11. D. Zawawi Imron

Puisi Periode 1980-2000:
1. Hamid Jabar
2. Emha Ainun Nadjib
3. Agnes Sri Hartini Arswendo
4. Ahmadun Y. Herfanda
5. F. Rahardi
6. Rita Oetoro
7. Dorothea Rosa Herliany
8. Eka Budiana
9. Acep Zamzam Noor
10. K.H. Mustofa Bisri

0 komentar:

Posting Komentar