Contohnya antara lain:
ブリタニア
(BURITANIA)
= Britannia
コンピュータ
(KONPYUUTA)
= Komputer
エミリ
(EMIRI)
= Emily
Katakana juga sering dipakai untuk menghasilkan onomatopeia (efek bunyi) dalam tulisan; terutama untuk bunyi yang keras/menyentak. Dalam bahasa Indonesia, kurang lebih seperti menulis “dug-dug” untuk menggambarkan detak jantung.
Penggunaan ini umum untuk SFX di berbagai manga. Jadi, jika Anda sering melihat huruf-huruf SFX yang tak diterjemahkan di scanslation, hampir pasti huruf tersebut ditulis dengan katakana.
Contoh:
ガツDengan cara yang sama, katakana juga bisa dipakai untuk menggambarkan teriakan (cf. “AAAAAAAAAAAAAAA!!!”). Menarik juga untuk dicatat bahwa katakana umumnya diterjemahkan sebagai ALL CAPS di huruf latin; paralel dengan bagaimana kita memakai ALL CAPS untuk efek bunyi di berbagai terjemahan. (e.g. “DUGG”, “CRASH”, “BAM”, dsb.)
(GATSU)
= bunyi hentakan, cf. ‘gats’ atau ‘bats’
ゴゴゴゴゴ…
(GOGOGOGOGO…)
= bunyi ledakan beruntun, cf. ‘dor-dor-dor’
ドクン
(DOKUN)
= bunyi detak jantung mendadak, cf. ‘DUGG’
dsb.
Aturan menulis katakana kurang lebih sama dengan hiragana. Meskipun begitu terdapat sedikit perbedaan, yakni di nomor (3):
- Pertama-tama: susun huruf untuk membentuk kata yang diinginkan (sudah jelas)
- Konsonan tebal diwakili oleh huruf ‘tsu’ kecil Contoh:
- Vokal panjang diwakili tanda strip (ー)
- ハック (HAKKU) = (HA)(TSU)(KU)
= HACK (bahasa Inggris)
- スタート (SUTAATO) = (SU)(TA)(ー)(TO)
= START (bahasa Inggris)
Daftar huruf katakana, beserta cara membacanya, dapat dilihat sebagai berikut:
Set Katakana Modern (Extended Katakana)
Di samping yang sudah disebut di atas, terdapat juga katakana yang ditambahkan di era modern. Huruf-huruf ini berfungsi mentransliterasikan kata-kata bahasa asing yang suku bunyinya tidak dicakup oleh huruf katakana tradisional (misal: “ve”, “rye”, “kwa”, dsb.).
Daftarnya bisa dilihat sebagai berikut:
0 komentar:
Posting Komentar